Kamis, 28 Februari 2013

Resiko

Posted by Unknown | 02.20 Categories:


takut sakit hati gasah pacaran . . .. .
takut gagal tidak usah mencoba . .. 
takut mati gausah hidup .. . 

hidup penuh resiko Men . . .. dan kalau gak mampu ya berusaha, bukanya sirik dan bacod yang nggak nggak di kesenangan orang. .. 
UNDERSTUD !


Judul  diatas adalah fakta di kehidupanku, memang agak kasar, karena itu adalah sekaligus pelampiasanku terhadap orang-orang yang sirik terhadap kesenangan orang. Terkadang orang itu asal bicara entah karena iseng, sirik, atau memang sudah latah. Yang mengherankan aku adalah apakah mereka tidak bisa diam dan ikut bersyukur bila ada yang bergembira   ???

Hidup adalah tempat mencoba segalanya. . . .
Hidup itu tempatnya resiko . . . .
Hidup adalah tantangan besar . . . .
Hidup itu aku, dia, mereka, kamu, dan aku . . . .

Tanpa mencoba hidup takkan ada proses kelanjutan, dengan mencoba maka akan dapat kegagalan, dari kegagalan itulah cikal dari kesuksesan, dari sinilah harusnya jadi bahan perenungan, bahwa setiap orang-orang gagal lainya itu bukan untuk dicemooh, melainkan mereka yang sedang dalam tahap proses kesuksesan men   ( bahasanya terlalu tinggi gak cin  ????   Hihihihi  ) . . ..
Dari mau mencoba ini, harusnya sesama bisa saling menghargai ketika sedang masa percobaan.
Contohnya menghargai teman mau menjawab pertanyaan guru,  entah tidak penting itu benar atau salah, yang dihargai adalah  “mau mencoba” itu yang amat berharga . . . . Juga menghargai  pandapat, opini, persepsi orang, bukan langsung menyanggah dan mencemooh, belum tentu yang cletukan tersebut mampu memberikan pendapat.
Jangan jadi  “ tong kosong nyaring bunyinya  ”  juga jadilah  “ emas ” ,   namun  jadilah burung indah dengan hiasan kicauan yang merdu. . . .   Berbicara dan berpendapat dengan baik dan berbobot . . ..
Mulut akan indah ketika tidak digunakan untuk mencemooh,  kecuali sedang humor time yaaw . . .
:-D   hihihihi .. . . .  ngerti kaga   ???   maklum  aye  ababil men .. .

Kemudian Hidup itu tempatnya resiko men   !   Coba  renungin sejenak  bener kaga  ???  hayoooo    :-O
Jikala tidak ingin mendapat resiko, ya jangan bertindak, karena setiap tindakan beresiko dan harus ada pertanggung jawabanya. . . .  bener nggaaaak   ???   nyehehehe  . .. .
Omong kosong kita tidak bertindak apapun, lantas apa guna kita hidup dibesarkan capek capek ama ortu lantas kita tidak berupaya menjadi yang terbaik untuk orang tua, atau siapapun . .. . .
Semua beresiko bro . ..  .  Dari hal terkecil  sampai ke hal yang paling besar . . .. .
Hidup beresiko mendapat banyak tantangan dan cobaan . . . .
Pacaran beresiko siap ditipu, siap sakit hati,  siap repot dan segala macam . . . .
Jadi . . . .  .
Cobalah untuk gigih ya kawan, hidup ini memang penuh resiko, namun bila kita tetap di jalan lurus dan resmi, pasti kita takkan pula menemukan resiko yang mencekik kita, malahan resiko itu menjadikan kita menjadi lebih hati-hati dan penuh perhitungan bro . . ..
waduh aye sok pinter neh,  bukaaaan . . . . yang baca dan yang ngetik sama-sama merenung aja yach . . .hihihihihi . . . .


Hidup itu aku, dia, mereka, kamu, dan aku . . . .
Hidup kita ini nggak sendiri cuy, ada orang tua, ada teman, guru, kerabat, sahabat dan lain-lain. . . .
yang jadi bahan perenungan adalah, mengapa orang Indonesia, orang-orang Negara tercintaku ini, khususnya daerah tempat tinggal ku sendiri itu amat sangat krisis etika . . . .
Bukanya saya itu sudah sok yang paling benar kawan, tapi minimal kita itu saling menghargai dan tidak usil  !
Di daerahku ini,  saling melirik mata saja sudah jadi bahan keributan,  SEPELE  !
Juga yang paling parah adalah saling menghargai, menurut survey perenungan aku sendiri, faktornya adalah lingkungan, mereka bukan manusia organisasi, dan yang terpenting adalah didikan orang tua. . . .
Bila remaja seumuran saya    ( 16-19 tahun )  tutur bicaranya itu masih selengehan dan tidak baik, itu menurutku hal lumrah, karena ini adalah masa-masanya kita bener bener cari  kayu jati,  eh . .. jati diri maksudnya .. . .     ( garing  wek   )  . .. .
Kemudian gengsi adalah factor terbesar di kalangan remaja ABG kita-kita ini, gengsi   cooooy  !!!
Memang akupun ikut merasakan gengsi tersebut, namun aku berusaha gensi itu tidak terlalu menguasai diriku sepenuhnya,  sitik  sitik  si lumrah to .. . .  ( bahasa jawa tengah  ) .. .. preeet. . .
Jangankan menghargai teman sebaya, menghargai guru berbicara di depan saja itu sudah menjadi hal besar untuk jaman ini, bagaimana tidak . .. .
Sabar ya ibu dan bapak guru kuh .. . hue hue hue aku turut prihatin deh … ..  T_T
Eitsss,  aku  nggak munafik coy, kadang juga jujur aku suka juga nggak merhatikan guru ngomong apa di depan, tapi ada sebab yang pasti mengapa aku demikian, karena apa  ???
Guru tersebut saja tidak menghargai hasil belajar murid serta pendapat dan gagasan murid, juga guru tersebut cara mengajarnya amat sangat tidak efektif untuk kalangan SMK seperti kami   ( aku  ).. ..
Maaf beribu maaf bukan menggunjing guru, namun itu sebagai contoh sajah. . .  Karena itulah akupun malas memperhatikan guru tersebut  (jangan ditiru).
Memang sih, menghargai diri sendiri, membuat diri lebih berwibawa di jaman ini itu sangatlah sulit sekali, karena jaman ini jaman krisis moral  !!!
Apa perlu ya system pengajaran harus seperti jaman penjajahan Belanda dulu  ???  murid untuk melihat mukanya saja sudah seperti melihat harimau, bahkan hanya berani mampu melihat kakinya. . . .
Dan juga ajaran fisik sangat sering di masa dulu, apakah sekarang masih berlaku dan akan efektif  ??

RASANYA TIDAK  !!!  pertama,  si murid tidak nyadar  dan nipak !   ( maaf frontal )  atas kesalahanya sendiri, disangkanya si Guru itu melakukan penganiayaan. Padahal jika merenung dia, semua kesalahan itu bersumber dari murid, menurut surver saya, Guru jaman sekarang itu sabar dan tabahnya bukan main, bila guru jaman dulu hidup di jaman ini, mungkin mereka akan terkena banyak trouble dengan wali murid . ..  Loh  ??? kenapa  ???
Si orang tuanya juga, tidak paham kelakuan di anak bagaimana bila disekolah, karena dipikirnya anaknya belajar dengan baik, tidak tahu barang kali sudah melangkahi kepala guru  ( Cuma isitilah kurang ajar pada guru ) . . . . .
Jadi ketika anak wadul nih sama mamahnya  , cia cia wadul,  langsung dah si guru di labrak ama si buapaknya anak tersebut . .. nah tanggapan aku sendiri , hal itu  membuat aku muak, muak dengan anaknya  !  nggak tau diri  !  Ketika tamparan seorang guru melesat di pipinya, harusnya itu jadi jamu yang paling topcer .. . .  apa yang membuat guru begitu sabar hingga berani menampar anak orang  ???
Kepikiran gak ampe sono  ???
Ketika saat aku SD dulu  ( curcol dikit ajah eaa ),  aku diomeli abis-abisan dengan ibu dari temanku, karena kemarinya kita habis baku hantam alias gelut  cho  !
Tapi aku leha leha saja tidak mendengarkan celotehan mamahnya temanku itu,  BODO AMAT kupikir, karena apa  ???  anaknya itu super badung, badungnya setengah mati,  ampun dah . . . .omonganku biar kata sampe berbusa nasehatin dia ga bakalan di gubris men . .. udah aja gua tonjok tuh ampe puasss  !!!
hehehe  kepepet . .. .  Dalam hatiku  “ anak ibu yang salah kenapa jadi ane yang kena sewot  !! ”
Tidak lepas dari itupun aku kena omelan wali kelas yang menasehatiku tanpa survei dan mikir pake logika otaknya  !!!   (maap) . .. . Udah tau saya anak yatim, anak yatim kan jiwa sebagian dari anak tersebut hilang, lantaran si Bapak telah pulang ama sang pencipta, eh lantas gua yang kena cletukanya,  “ si Kikinya juga anak yatim betingkah ”  ,  wah aku sakit banget waktu denger itu,  JLEB   KRATAK  GEDEBUGH    GONCRANG   !!! . .. .. hehehhe. ..
aku diam seribu bahasa, dengan  tabah dan sabar aku dengarkan semua perkataan wali kelasku, dan sedikit rasa percaya bahwa,  keadilan cepat atau lambat akan menang .. . .
Jadi  . . . .
aku sadar, ternyata jadii orang tua untuk menjaga, mendidik, merawat anak hingga jadi anak yang apik itu amatlah hal super duper sulit bung . . .  .oleh karena itu aku berusaha semaksimal mungkin jaga nama baik diriku, karena bila nama baiku tercoreng, pasti aka nada celotehan,
 “orang tuanya bisa didik gak sih  ??”   kawanku semuaa  !  sadar gak sampe kesituu  ??? 
bukan aku menggurui nih maap-maap, tapi kan namanya juga sama-sama merenung masbroo  !!!
Hehehe . . . . .bener kaga   ???  jadi  ???  Ya saya ingin jadi anak yang biasa-biasa saja, tidak neko neko, paling bandelnya cumin pake seragam dikeluarkan ajah, kalo lagi kambuh gilanya itu juga . . . .
Rokok  ? Obat-obatan ?     Narkoba ?   apa lagi  !  jauh jauh deh  !  dan yang terpenting  !

“   tersenyum  di  bersama kedua orang tua ,  kelak di akhirat nanti  “   T_T  hiks  hiks . . . .



*maap alay dan lebay,  bermaksud biar gak boring si pembaca . . . 

0 comments:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube