Senin, 01 Februari 2016

Itu ponsel genggamu bisa lebih kuno tidak ? Saya tau kamu tidak miskin dan tidak susah bila hanya untuk membeli ponsel yang jauh lebih bagus, dasar orang bodoh dan pelit pada hidup sendiri ya begitu, percuma saja kamu bekerja dan mendapatkan hasil berlimpah tapi masih saja kolot. Terlalu! Untuk apa kamu mempertahankan wanita seperti dia ? Untuk menghargai jeripayah kamu saja sulit, lantas apa harga yang bisa kamu dapat saat bersama dia. Hidupmu terlihat makin sia-sia bila hanya untuk menjalani dan bertahan denganya, yang mungkin bisa saja kamu mendapatkan wanita jauh lebih baik dari dirinya. Kata sinting dan orang kalap kurang makan tak cukup menggambarkan bagaimana gilanya perasaan kamu padanya saat ini. Sudah kepala tiga masih saja terjebak dalam dunia khayalan tidak nyata, waktu yang kau habiskan untuk mengurusi apa yang tidak nyata itu tak kurang dari harga sampah loakan. Sia-sialah masa hidupmu saat bermain game itu, cobalah sedikit berpikir waras dan dapatkan jawaban atas pertanyaan mengenai hal baik apa saja yang bisa kamu dapatkan dari bermain dan berkecimpung di dunia semu itu ? Mungkin saya sia-sia berbicara soal ini, enyahlah dalam kekonyolanmu itu, aku tak peduli lagi.

Kenyamanan dan kemampuan saya dalam memakai ponsel kuno ini sama seperti kamu memakai ponsel terbaru yang kamu banggakan itu. Ini adalah ponsel pertama yang saya miliki dengan jeripayah saya dan menemani karir saya, ketimbang ponsel terbarumu yang didapat dari hadiah orang tuamu, bisa jadi paksaan dan tuntutanmu ponsel itu ada dan hanya jadi sekedar bahan kebanggaan yang justru nilai gunanya jauh lebih busuk dari ponsel kuno miliku yang kamu kutuk setiap hari dari mulutmu yang takan pernah bercermin.

Dialah satu-satunya orang sekaligus kekasihku yang tidak pernah mengeluhkan apapun soal kekurangan diriku, bahkan ribuan kata busuk orang lain tentangkupun dia tak percaya. Pernah pula ku berdekatan dengan wanita yang zaman ini bilang wanita aduhai dan mendekati sempurna, atau tidak sama sekali, bagaimana tidak, jauh dari tutur lembut dan wajah yang memancarkan kecantikan seperti dia, tak kurang dan tak lebih menghargai dirinya sendiri dan hubungan yang dijalaninya dengan beberapa lembar uang, membandrol asa dan hasrat setiap insan yang dekat denganya dengan kompensasi lembaran bernominal. Ataukah kamu memang lebih memberatkan diri pada gengsi di zaman ini, hingga rela membohongi diri dan memberikan saya cemoohan mengenai wanita yang saya
 perjuangkan mati-matian dan memilih wanita berbibir merah merona semacam lintah busuk yang menghisap banyak uang bagai darah segar tak sadar akan mati kekenyangan seperti harga dirinya yang telah lama mati juga ? Namun jika memang kamu mencintai dia dengan tulus, mengapa kamu masih mengoceh dan bertanya mengapa saya masih memperjuangkan wanita itu ? Jangan pura-pura bodoh, karena saat jadi bodoh sungguhan gejalanya seperti kamu.

Dari game yang kamu anggap busuk ini, saya mengerti bagaimana rumitnya komponen komputer. Dari game berisikan kesia-siaan yang kamu sebut ini, setidaknya saya masih mengontrol diri dirumah dan merasakan hangatnya suasana keluarga dalam rumah. Dari game pembuang waktu paling berharga yang kamu sebut tadi, setidaknya game ini membuang waktu saya untuk mengerti situasi dan keadaan dunia saat ini melalui obrolan sesama pemain game ini. Sedangkan kamu memaksa orang tua membeli komputer dengan spesifikasi tinggi, saat komputer itu rusak, kamu tetap bergantung pada tukang servis. Kesia-siaan mana yang kamu maksud ? Bermain game dibawah pengawasan keluarga dan kebersamaan dirumah, atau setiap hari menyusuri jalan dengan knalpot bersuara kambing disembelih milikmu yang merusak gendang telinga masyarakat yang kau sebut keren dimasa kini ? Saya sempat berdoa untuk sesama saya yang berada dibelahan bumi sana yang keadaanya jauh lebih bersahabat dengan rudal dan peluru setiap harinya, apa ? negara mana ? bukankah kamu punya waktu untuk mengoceh soal saya ?





0 comments:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube