Pagi
berangkat sekolah atau bekerja dengan kendaraan, entah itu roda dua, roda
empat, atau bahkan roda 6. Mengenakan pakaian rapih, identik dengan kemeja,
sepatu, dan jenis pakaian formal lainya. Pegawai kantor kebanyakan menggunakan
perangkat berteknologi canggih semacam komputer, dan berbagai profesi lainya
tentu menggunakan periperal yang mendukung pekerjaanya. Para siswa menggunakan
pulpen, buku tulis, serta buku materi sebagai pendukung dari proses
pembelajaran. Diluar dari semua rutinitas dari terbit fajar hingga terbenam
matahari, kebutuhan terlihat seperti seekor hiu lapar yang mengendus bau darah
dalam radius 1 mil. Sang harimau tak makan selama 7 hari yang berlari mengejar
seekor rusa yang menembus kecepatan hingga 70km/jam atau lebih, bahkan sudah
terlihat seperti tidak membutuhkan makanan. Diluar dari konteks sentimentil, pernahkah terpikir bagaimana pedal gas mobil bisa sebegitu mulusnya serasi dengan percepatan roda semau pengendara ? Rapihnya desain yang amat kecil diatas kertas yang setiap hari digunakan namun terabaikan ? Atau bahkan tertatanya perhitungan bentuk ulir dialas sepatu yang bahkan sampai rusak tak terpakai sepatu itu bisa terhitung berapa kali melihat bagian ulir alas sepatu tersebut ? Semua memiliki proses, entah itu rumit, sulit, keras, lembut, atau bahkan ekstrim. Maraknya kebutuhan atau bahkan gaya hidup menjauhkan benak dari pemikiran akankah proses yang dialami diri sendiri bisa lebih diapresiasi dari pendesain bagian alas sepatu yang setiap hari terinjak ?
Mahalnya biaya penayangan acara di stasiun TV, tapi sering kali banyak berita menghadirkan kasus klasik mengenai maling ayam, modus pencurian, ironi nya pembunuhan antar suami istri. Kata-kata kutukan dengan indahnya keluar mengecam, memfonis, dan seolah lupa akan sebab akibat.







0 comments:
Posting Komentar