Minggu, 26 Oktober 2014

Perbedaan Kita dan Orang Tua Kita

Posted by Unknown | 23.34 Categories: , ,
Gua ngantuk, ini guru ngomong melulu gak berenti-berenti gua pusing dengernya, pelajaranya ngebosenin, mana panas lagi ni kelas, kenapa gua kudu sekolah sih !
Enakan juga dirumah, mending tidur dikamar, atau engga main bareng temen-temen, jalan-jalan atau kemana kek yang asik-asik..
Di sekolah bikin muak, dari pagi sampe siang gitu-gitu melulu, dipaksa ngapalin materi yang bikin gua mau muntah, dipaksa ngerti materi padahal gua sendiri gatau apa tujuan dan keuntungan kalo gua ngerti itu pelajaran.. Gua jenuh ! bolos aja yuk, kayaknya enak jalan-jalan, atau ke warnet aja deh, maen game semau-mau gua ajah..!
Gua males sekolah ! ada upacara lagi ! apaan coba, dijemur dilapangan sejam lamanya, suruh diem badan kayak patung, bikin item aja..!

Saya ikhlas kepanasan demi dia, saya rela lelah dan badan hancur demi dia, agar dia mampu bersaing dan mampu melanjutkan apa yang dia ingin raih..
Saya rela kepala untuk kaki dan kaki untuk kepala, akan kulakukan apapun demi dia, buah hati tercintaku.. Akan kucari uang yang banyak, dan kudaftarkan dia ke sekolah paling bonafide di kota ini, agar dia senang belajar dan menuntut ilmu..
Saya seharian ini kelaparan tidak mengapa, asalkan dia kenyang jajan di sekolah agar semangat belajar.. Bajuku semuanya sudah usang, itu bukan masalah, asalkan seragam anaku di sekolah tidak kumel dan jelek, kasian dia bila seragamnya jelek dan dilihat oleh teman-temanya..
Mungkin sudah jadi sebuah danau keringat yang kuperas demi anakku..
Mungkin sudah jadi jutawan bila uangku dikumpulkan, tapi aku lebih memilih miskin tetapi anakku sejahtera..
Mungkin nikmat sekali bila bisa hidup santai dan nyaman dirumah menikmati masa tua, tapi aku memilih meremukan tulang-tulangku, demi seonggok uang yang akan sokong dia ke jenjang demi jenjang, meski tubuhku sudah tak berbentuk lagi, tapi akan kusisakan kedua mataku untuk melihat dia sukses kelak . . .


AKU TIDAK INGIN RUMAHKU SEPI

Posted by Unknown | 23.30 Categories: , ,
Rumahku berisik, rumahku banyak omelan gak penting, rumahku banyak aturan, rumahku kotor, rumahku berantakan, rumahku bau asap rokok, rumahku panas, rumahku sangat tidak nyaman, rumahku bau ompol, rumahku bising akan musik yang aneh..!
Gua muak dirumah ! mending gua pergi bareng temen-temen keluar, dirumah bikin sumpek aja !

Sekarang rumahku sepi, rumahku bersih, rumahku tertata rapih, rumahku sejuk, rumahku sangat nyaman dan terasa luas, rumahku tenang dan sunyi senyap, tapi aku tidak menginginkanya, aku ingin semua benda dirumahku berantakan sehabis digunakan, aku ingin rumahku bising akan aktivitas, aku ingin rumahku banyak aroma kegiatan yang sedang berlangsung..
Bila rumahku demikian, aku tidak akan beranjak dari rumahku lagi, aku janji ! Aku akan tinggal dan betah dirumah ! apa kalian dengar ! Hoooooii ! Kemana semua penghuni rumahku !

Saya menyesal dulu pernah marah sekali karena Bapak kelepasan buang angin disebelahku, saya menyesal dulu pernah merasa tidak nyaman karena aktivitas bising Bapak dirumah, saya menyesal pernah menolak dipeluk Bapak, saya menyesal pernah mengelak saat ingin dicium beliau..
Satu anggota keluarga saja . . .
Bapak . . .
Telah pergi dari rumah untuk waktu yang tidak bisa kuhitung seberapa lamanya, tapi rasanya rumah ini sudah berbeda, rumah ini terasa sunyi, rumah ini senyap, ada yang hilang..

Kali ini saya akan membiarkan rumah ini bising akan suara mesin jahit Mamah, saya akan membiarkan TV menayangkan sinetron yang saya benci, saya akan membiarkan omelan-omelan dari mereka kepada saya..

Karena saya tidak ingin rumah ini semakin sepi dan sunyi..
Saya menangis histeris dan berteriak sekeras saya mampu dan terlarut dalam penyesalan di rumah yang sepi dan hening..
Dan saya tidak mau itu terjadi..
Mamah, Kakak, Adik, dan semuanya seisi rumah yang bersamaku..
Lakukan apapun sepuas kalian dirumah ini..
Dan kalo boleh..
Saya bantu ya . . .

Pengakuan Kiki

Posted by Unknown | 23.26 Categories: , ,
Saya ingin mengaku..


Saya acap kali tertawa akan ketidaknormalan yang dimiliki orang lain..
Padahal saya jauh lebih tidak normal dari orang-orang itu..

Saya sering sedih dan geram bila ada teman atau anak yang berlaku kasar pada orang tuanya..
Padahal tanpa sadar hampir setiap hari saya membentak orang tua dirumah..

Saya sering memberi masukan dan komentar pada orang lain..
Padahal sebenarnya saya sendiri yang butuh masukan dan komentar dari orang lain..

Saya sering marah ketika teman atau orang lain ingkar janji pada saya..
Padahal orang tua saya jauh lebih banyak memberi maaf karena saya ingkar janji pada mereka..

Saya menyayangi teman-teman dan orang-orang yang dekat dengan saya, saya memberi mereka banyak hal..
Padahal rasa sayang saya itu seperti satu butir debu bila dibandingkan dengan rasa sayang sebesar bumi ini yang diberikan orang tua untuk saya dan mereka belum pernah saya beri apapun..

Saya sering mengeluh akan keadaan dan kesukaran dalam hidup saya..
Padahal banyak orang diluar sana menangis tersedu karena tidak memiliki apa yang saya miliki..

Saya banyak meminta pada Tuhan ini dan itu..
Padahal saya sendiri tidak sadar bahwa apa yang saya minta sudah diberi olehnya jauh sebelum saya meminta..

Saya merasa sehat dan mampu melakukan apapun dengan bebas..
Padahal yang sekarang saya lakukan tidak jauh berbeda dengan orang terkena stroke..

Saya sering bertanya mengapa wajahku demikian depan cermin..
Padahal di belahan bumi lain, banyak orang sibuk menutup wajahnya karena saking malunya betapa “indah”  wajahnya bila diperlihatkan orang lain..
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube